Home Keluarga Samara Sawang Sinawang Suami Orang, Begini Caranya Agar Tak Sakit Hati
Sawang Sinawang Suami Orang, Begini Caranya Agar Tak Sakit Hati
By Umi Diwanti At Januari 18, 2020 2
Oleh: Umi Diwanti
"Saya tuh paling gak seneng, ke mana-mana ditelponin melulu. Kayak istrinya mau kabur ke mana aja."
"Enak dong Bu, suaminya peduli. Lha saya? Mau ke mana aja mana pernah ditelpon. Saya gak pulang pun kayaknya gak bakal dicari deh."
Ibu pertama ngiri sama ibu kedua. Nah sebaliknya, ibu kedua malah pengen seperti ibu pertama.
Begitulah hidup ini. Sawang sinawang. Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Tanpa sadar kita (eh saya aja kali ya) juga pernah begitu.
Liat suami orang pinter benerin motor. Lha suami saya? Jauuuh kemana-mana. Blas gak paham masalah motor.
Tapi itu duluu. Sekarang? Alhamdulillah sudah gak parah. Wkwkkk. Yang penting kan sudah mulai berubah. 🤭
Seiring usia pernikahan dan tentu saja bertambahnya ilmu dan pengalaman, seyogyanya kita pun bertambah bijak.
Kalau ada temen yang motornya rusak tinggal panggil suami. Kalau saya? Ya kudu manggil tukang bengkel lah.
Tapi kalau saya lupa dalil tentang suatu tema. Tinggal tanya ke beliau. Alhamdulillah urusan ini beliau bisa sigap menjawab.
Dari sini saya belajar. Bahwa tiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Buat apa diambil pusing. Toh yang suami kita bisa, belum tentu suami orang lain bisa. Ya kan Mak? 😉
Asalkan bukan urusan pelalaian kewajiban atau pelanggaran hukum sayara. Kita mendingan belajar mensyukuri yang ada.
Untuk itu, setidaknya 5 hal ini bisa bikin kita lebih pandai melihat kelebihan suami. Jadi gak suka sakit hati sendiri karena suami tak sesuai ekspektasi.
Pertama, ingat kembali saat dulu awal ketemu, apa yang kita suka dari suami. Ingat-ingat apa yang bikin kita menerima lamarannya.
Buka galeri foto-foto awal berumah tangga dengannya. Cari barang-barang pemberiannya. Rasakan betapa kita suka padanya karena dia punya kebaikan.
Kedua, hindari membandingkan dengan laki-laki lain. Termasuk dengan ayah atau saudara kita sendiri. Sadarilah bahwa setiap manusia itu unik. Kalau sama itu namanya robot. 😁
Ketiga, jangan suka baca atau dengerin emak lain yang kebanyakan muji suaminya kalau hati kita gak kuat Mak. Itu cuma bikin nyesek.
Padahal mana ada manusia itu sempurna. Sebaik-baik suami orang, ya tetaplah pasti punya kekurangan. Cuma istrinya gak cerita aja. Karena mungkin dia tahu, aib gak boleh diumbar.
Keempat, hindari juga mem-publish suasana hati pada pasangan di sosmed. Hati-hati Mak, dumay itu bak hutan belantara.
Ada yang baik, ada yang buruk. Ada yang simpati ada yang malah sukanya manasi. Waspadalah. Bisa jadi ada orang yang suka memanfaatkan kesempitan kita.
Lagi pula apa hasilnya kita curhat di sosmed? Saumi gak tahu apa yang kita mau, sementara aib rumah tangga sudah ke mana-mana.
Kelima, cobalah pakai rumus "Siapa yang bersyukur Allah tambah nikmatnya". Supaya dikasih yang lebih baik lagi, mari kita banyak-banyak mensyukuri apa yang sudah ada pada suami.
Setidaknya kita bersyukur sudah punya suami. Sementara mungkin masih banyak teman seumuran kita sampai sekarang belum Allah datangkan jodohnya.
Ayo kuat mana, menerima suami yang ada sekarang dengan segala kekurangannya atau bertahan dengan kesendirian? Kata yang jomblo sih, sendiri itu berat Mak.
Setelah itu cobalah buat buku daftar kebaikan suami. Kita mah biasanya cuma peka sama kekurangan. Sama kelebihan dianggap biasa. Ingat terus saat dikecewakan tapi cepat lupa saat dibahagiakan. Jadi catatan sangat membantu.
Contoh, suami gak pernah kasih kado apalagi bucket bunga. Padahal tiap hari beras yang kita masak adalah pemberiannya. Sementara ada saudari kita yang bahkan untuk makan saja harus kerja sendiri.
Suami kita gak pernah kirim pesan romantis. Gak pernah berkata manis. Lalu kita menangis? Padahal dia juga gak pernah berkata kasar. Gak pernah gusar pada kekuarangan kita.
Padahal kan kita ini juga gak sempurna. Tapi suami kita gak pernah tuh marah-marahin kita. Lha belum dimarahin aja suka marah duluan. Wkwkkk. Emak gitu lho. Gak bisa dilawan. 🤣
Nah yang begini ini kalau ditulis bakal panjang lo Mak. Maha benar Allah dalam firman-Nya. "Nikmat Tuhanmu mana lagi yang akan kau dustakan?"
Sampai di sini dulu sharingnya ya Mak. Yang punya trik lain silakan tambahkan di komen ya. Moga manfaat buat pengingat diri dan saudari kita yang lain.
Salam Bahagia!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
klo urusan ky gini saya kembali kn ke hukum syara dn kembali diingat kn komitmen berdua sebelum masuk kejenjang pernikahan.
BalasHapusHal demikian pun mestinya berlaku untuk suami.
BalasHapus