Ummar Khayyam, Ilmuan Sekaligus Sastrawan



Kegemarannya adalah meneliti sains. Sembari itu beliau juga hobi membuat puisi. Lahir di tengah keluarga yang peduli pendidikan. Untuk pendidikannya orangtuanya memfasilitasi pendidikan terbaik di kotanya, Nishapur. Wilayah Khurashan, Persia, sekarang Iran.

Sejak kecil sudah diajak menuntut ilmu pada seorang guru ternama di Khurashan, Imam Mowaffaq Nishapuri. Setelah selesai belajar di Nishapur, Khayyam kembali dikirim ke Kota Balk, Afganistan untu belajar pada guru ternama yang ada di sana.

Otak yang tidak tergolong jenius tertutupi dengan kegigiihan menuntut ilmu dan pantang menyerah. Sebagaimana pembelajar lain beliaupun pernah lelah saat kesulitan mempelajari aritmatika. Baginya aritmatika adalah ilmu yang sangat sulit. Hampir saja putus asa menguasainya. Lalu dituangkanlah kepenatan itu dalam puisinya.

Beberapa tahun kemudian, Khayyam justru menjadi salah satu pakar aritmatika muslim yang diakui dunia. Banyak karya hasil penelitiannya tentang aritmatika. Salah satu karya terkenalnya adalah Problem of Aritmatika. Buku ini bahkan ditulisnya sebelum berusia 25 tahun.

Ilmuan kelahiran 439-525H (1048-1131M) sangat dikenal karena kegigihannya. Hingga penguasa Ishafan, Sultan Malik Syah mengundangnya untuk membangun observatorium di Istana Ishafan. Di salah kemudian ia banyak melakukan berbagai penelitian astronomi.

Salah satu penemuannya yang terkenal adalah penemuan jumlah hari dalam setahun dengan sangat detail. Yakni 365, 24219858156 hari. Dan ini tak jauh beda dengan perhitungan modern menggunakan alat canggih. di Abad ke-19 adalah 365,242196 hari dan sekarang 365, 242190 hari.

Selain itu Khayyam juga melakukan revolusi kalneder Persia. Ia merevisinya yang kemudian menjadi kalender resmi neagara. Disamping karya astronominya pun diakui oleh dunia, karya puisinya pun diterjemahkan oleh sastrawan Eropa. Hingga akhirnya sangat dikenal di dunia Barat. Diantara karya sastranya yang sangat mashur adalah kitab Rubaiyyat.

Nama Khayyam pun dijadikan nama sebuah kawah di bulan. Sebuah asteroid juga diberi nama Umar Khayyam sebagai pengingat jasanya atas penemuan-penemuan astronominya.


-Wati Umi Diwanti-
Sumber: Buku 36 Kisah Inspiratif Ilmuan Muslim by. Afriza Han, Percetakan Cerdas Interaktif.


Posting Komentar

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates