Siapkan Diri Sambut Bulan Suci
Tak terasa Ramadan sudah sangat dekat. Bulan penuh berkah dan magfirah. Kesempatan meraup pahala berkali lipat sekaligus momen meleburkan segala dosa. Karenanya Ramadhan tak boleh dilewatkan begitu saja. Harus menjadi momen berharga yang penuh kesan. Agar kelak saat ia pergi ada kenangan yang terus melekat. Sebuah kebiasaan mulia yang terbina selama Ramadan dan bekal akhirat yang berkali lipat. Untuk itu kita harus persiapkan sebaik-baiknya.
Pertama, yang utama harus kita siapkan adalah ilmu. Jelang Ramadan kita harus menyegarkan kembali ingatan pada hukum-hukum seputar puasa. Karena puasa Ramdahan adalah amal tahunan, bisa saja kita lupa. Untuk itu alangkah baiknya dikaji kembali.
Diantaranya adalah tentang tatacara pelaksanaan, apa saja yang membatalkannya, dan apa saja yang membatalkan pahalanya. Ini penting, agar kita tidak termasuk dalam golongan yang Allah peringatkan. “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thabrani)
Selain hukum seputar puasa kita juga wajib mempelajari hukum-hukum Allah selainnya secara menyeluruh. Agar kita semakin mampu mengenali mana amal solih, mana amal salah. Dengannya sepanjang waktu kita, dari bangun tidur hingga tidur kembali bisa menjadi amal solih. Untuk itu kita harus memiliki jadwal rutin mengikuti pengajian yang memberikan pemahaman Islam secara menyeluruh. Jika belum, segera dibuat. Jika sudah, perbanyaklah. Jangan dikurangi apalagi diliburkan selama Ramadan nanti.
*_Kedua_*, hapus dosa dengan taubatan nasuha. Umur siapa yang tahu, selayaknya lah setiap saat kita berusaha membersikan diri dari dosa. Selain itu, tumpukan dosa bisa membuat kita berat dalam beramal solih. Agar selama Ramadan beramal menjadi ringan memohonlah ampunan pada Allah subhanahu wa ta'ala atas segala ketidaktaatan kita selama ini. Terhadap perintah yang belum kita penuhi dan larangan yang kadang masih sering kita lakukan. Termasuk di dalamnya jika selama ini kita belum berkontribusi dalam dakwah menyeru pada agama Allah. Apalagi jika pernah menjadi bagian dalam upaya menentang dakwah. Segeralah bertaubat dan berazam untuk tidak mengulangi lagi.
Adapun untuk dosa kita yang terkait dengan manusia lain, maka wajib bagi kita untuk meminta maaf dan ridha orang yang bersangkutan. Biasanya, kesalahan terbanyak kita pada orang-orang terdekat kita. Pasangan, anak, orangtua, mertua dan tetangga. Kadangkala kita sebagai orangtua sungkan meminta maaf pada anak, padahal bisa jadi pada merekalah kita paling banyak berbuat salah. Nastagfirullah.
*_Ketiga_* yang tak kalah penting adalah manajemen tenaga dan waktu. Jangan sampai aktivitas seperti bersih-bersih rumah, persiapan kue dan baju lebaran membuat tenaga dan waktu kita untuk ibadah tersita. Lalukan semuanya itu sejak sekarang. Agar Ramadan kita bisa fokus pada amal ibadah. Jikapun harus nanti maka carilah cara paling efektif yang tidak menyita waktu dan tenaga. Misalnya memanfaatkan tenaga loundry dan berbelanja di pasar maya.
*_Terakhir_* adalah membuat list amal yang ditargetkan akan dikerjakan selama Ramadan. Dengan merinci amal dimulai dari wajib disusul sunah, jika masih ada sisa waktu barulah yang mubah. Ini akan sangat membantu kita dalam memanfaatkan setiap menit berharga di bulan Ramadan. Salat wajib, mencari nafkah bagi laki-laki, mendidik anak dan menguris rumah bagi perempuan, birul walidain bagi anak, dan amal wajib lainnya. Lalu disusul yang sunah seperti memperbanyak salat sunah, tadarus Alquran, sedeqah, dll.
Jangan lupa, menuntut ilmu dan berdakwah adalah bagian dari amal wajib yang harus diprioritaskan di bulan Ramadan. Dakwah, selain wajib, ia adalah jalan hidup para Nabi dan Rasul. Dakwah pula yang membuat kita mengenal Allah dan Islam. Sehingga amal ini sangat istimewa, hingga Allah mengatakan tidak ada perkataan yang lebih baik daripada dakwah (QS. Fushshilat: 33).
Terlebih lagi dakwah untuk menegakan khilafah. Ia merupakan mahkota kewajiban. Sebab hanya khilafah yang mampu membuat manusia terjaga dalam ketaatan. Memenuhi seruan Allah untuk masuk dan mengamalkan Islam secara kaffah. Terlebih dalam kondisi penuh fitnah saat ini, dakwah khilafah harus lebih kencang digaungkan. Agar suara sumbang musuh Islam bisa dikalahkan dan umat tercerahkan. Bahwa khilafah adalah kewajiban sekaligus kebutuhan. Solusi semua permasalahan kehidupan.
Semoga dengan kesungguhan kita menata segala amal di bulan penuh berkah ini, Allah berkenan menyegerakan janji-Nya. Menjadikan kemenangan Islam dengan tegaknya khilafah ala minhajun nubuwwah. Sungguh, ini akan menjadi Ramadan paling berkesan.
Oleh: Wati Umi Diwanti
Posting Komentar