Berikut ini adalah pertanyaan yang mungkin sering terbesit di hati orangtua yang dilema dengan pemanfaatan gadget.
"Bagaimana cara membatasi anak memakai gadget sementara kita juga masih menggunakannya?"
Tidak bisa dipungkiri banyak kemudahan kita dapati di era digital. Namun di sisi lain banyak hal negatif menyertainya, khususnya efek gadgey pada anak-anak kita.
Mulai dari terganggunya masalah fisik hingga mental atau perkembangan otak. Maka mau tidak mau kita harus membatasi pemakaian gadget pada anak kita.
1) Jangan pernah mengenalkan gadget pada anak. Karena tidak dikenalkan saja mereka pasti akan kenal. Betul gak Bund?
Tanpa disadari kadang kita orangtua lah yang mengenalkan gadget pertama kali pada anak. Biasanya pada saat orangtua repot dan anak perlu teman, jalan pintas orangtua adalah memberinya tontonan baik TV atau meminjamkan gadget.
Jika anak sering meminjam dan orangtua merasa terganggu saat gadgetnya dipinjam. Biasanya akan berlanjut pada membelikan gadget khusus anak. Maka pemakaian gadget semakin di luar kendali.
Dan kadang di tengah kesibukan, baik karena tuntutan hidup ataupun gaya hidup, sebagian orangtua menikmati ‘pintarnya’ anak yang sedang asik main gadget.
Jika sudah begini, jangan kaget jika anak akan kecanduan gadget.
2) Jadilah orangtua menyenangkan. Orangtua yang senantiasa memberikan perhatian penuh pada anak. Meladeni setiap celotehan mereka.
Punya banyak stok permainan yang menyenangkan, meski cuma main masak-masakan atau kemah-kemahan di bawah meja. Atau pandai bercerita meski harus dibantu buku cerita.
Jika perhatian anak terpenuhi dan hari-harinya dipenuhi aktivitas lain yang menyenangkan, niscaya keinginan mereka untuk memainkan HP akan minim.
Untuk ini tentu Bunda harus menyediakan waktu, tenaga dan pikiran lebih. Yah, itulah tugas utama kita sebagai ibu. Berat memang, tapi hasilnya juga besar. Masa depan dunia hingga akhirat.
3) Komunikasikan baik buruknya gadget. Meski di rumah tidak dikenalkan gadget pasti anak anak kenal dan lama-lama meminta. Sebab di luar sana banyak anak yang dengan leluasa main gadget.
Ceritakan bahaya gadget bagi mereka dan katakana kita sayang pada mereka. Tidak ingin keburukan itu menimpa mereka.
Ceritakan juga selama ini kita memakai gadget karena sebuah keperluan. Anak harus tahu agar bisa memahami kenapa Umi dan Abinya pegang gadget, sementara mereka dilarang/ dibatasi.
4) Jika pun terpaksa mengizinkan anak main gadget, batasi lah! Cukup dipinjamkan dengan berbagai kesepakatan di depan. Misal, berapa menit jatah mainnya, dan gadget harus dalam keadaan mode pesawat.
Karena saat data-nya jalan radiasinya sangat besar. Selain itu membiarkan gadget ditangan anak dalam keadaan internet aktif anak rentan terpapar konten menyimpang. Karena tahu sendiri ya Bunda, gambar-gambar tak senonoh itu suka nongol tiba-tiba.
Untuk itu terlebih dahulu donlotkan video atau permainan yang mendidik, aman dan islami. Jangan banyak-banyak. Agar anak cepat bosan dan tidak berlama-lama main gadgetnya.
6) Resiko pembatasan kita adalah harus tahan malu. Teguhkan pendirian. Biasanya saat ditempat umum anak suka aji mumpung. Merengek minta main gadget seperti anak lain. Biasanya, nonton utube.
Alihkan perhatian anak sebisa mungkin. Biasanya anak akan diam kalau kita akhirnya mau membukakan utube seperti anak lain tadi. Tapi ingat Bunda, sekali kita ikuti maka anak melakukannya lagi nanti.
Biasanya saya lebih memilih membiarkan anak saya nebeng nonton punya anak lain, jika anak tersebut mengizinkan. Malu? Kadang sih, hee. Karena bisa jadi orangtua lain akan membatin, kita ini emak pelit gak mau minjamin gadget.
Pertama, sangkaan itu belum tentu benar, yang kedua jikapun benar toh gak ada ruginya buat kita. Yang penting aturan main kita untuk membatasi anak dari pengaruh buruk gadget terus berjalan. Nanti saat di rumah kita ulang lagi poin 4.
Tahu gak Bund, Bill gate bosnya komputer dunia saja tidak pernah memberikan anaknya gadget sebelum usia 14 tahun. Meski katanya anaknya protes berat dengan kebijakannya itu. Demikian juga Steve Jobs pemilik merk gadget terkenal, juga melarang anaknya menggunakan teknologi terbaru. (id.theasianparent.com)
Nah lho Bund, pakar teknologi sekaliber mereka saja melarang anaknya terpapar gadget. Sebagai orangtua yang menginginkan anak kita tumbuh menjadi generasi pemimpin peradaban dunia, mestinya penjagaan kita pada anak melebihi mereka bukan?
7) Ini selalu yang terpenting dalam hal apapun, yakni teladan. Kita harus buktikan pada anak bahwa kita pun sungkan bersentuhan dengan gadget kecuali untuk sesuatu yang penting.
Semisal belajar, cari berita yang di perlukan, menulis atau share tulisan dakwah. Atau komunikasi dengan orang-orang yang diperlukan. Selainnya tidak. Insya Allah anak lebih mudah kita arahkan.
Yang punya tips lain, monggo tambahkan di kolom komen ya. Semoga bermanfaat.
=Umi Diwanti=
Baca juga:
Tips Hadapi Dilema Ibu Pekerja Dalam Mendidik Anak
Tips Agar Tidak Was-was Melepas Anak Remaja ke Luar Tumah di Zaman Penuh Fitnah
Tips Memilih Sekolah Agar Ananda Menjadi Generasi Qur'ani
Tips Agar Tidak Sering Marah-marah pada Anak
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Emang ya Zaman sekarang liat anak anak dimana pun kebanyakan mainnya Hape terus. Peran orangtua memang penting untuk mengontrol anak supaya gak kecanduan gadget
BalasHapuskadang gini Ustadzah.... kita sebagai Ibu sudah berusaha tegas dan ketat tentang pembatasan gadget, tapi sayangnya pasangan kita tidak seirama dengan kita. malah dia yang memberikan, karena alasan dia sudah capek, ga bisa meladeni bermain dengan anak-anak walau sebentar menggantikan posisi kita yang sedang mencuci piring.
BalasHapusMantap tipsnya. Klo Lun d rmh kd tapi main HP kanakan. HPnya terbatas n kuotanya kd byk. Jd rancak dimatiin data hahaha. Makasih infonya
BalasHapusMantap tipsnya. Klo Lun d rmh kd tapi main HP kanakan. HPnya terbatas n kuotanya kd byk. Jd rancak dimatiin data hahaha. Makasih infonya
BalasHapusSetuju sama hal.pembatasan main hp. Di rumah aturan ini berlaku. Sabtu dan minggu baru si kecil bisa main hp punya saya atau miswa karena si kecil belum dikasih hp.android.
BalasHapusSetuju banget dong anak2 usia dini kalo udah tau gadget nanti masa bermain dengan teman sebaya bis kurang loh..
BalasHapusEnychan
kita emang gak mungkin ya bund untuk 100 persen melarang anak main hp, yg kita lakukan hanya membatasi. soalnya kita juga pegang gadget, gak mungkin jg kita sembunyi2 makai hp. wkwkwk anak ku loh bund dilarang megang hp terus katanya "Tuh, mama pegang hp juga" heddeh
BalasHapusBerguna sekali mbak, secara si ponakan aku setiap liburan main game seharian non stop. Hehe
BalasHapusMulai skrg harus sdh latihan supaya ga jd calon ibu yg kecanduan gadget. hehehe
BalasHapusCocok untuk buibu milenial yg ounya ank kecil nih. Makasih tipsnya ya mba wati
BalasHapus