![]() |
gambar: darunnajah.ac.id |
Abu Ma’shar Ja’far bin Muhammad al Balkhi memiliki nama
lain Albuxar, Albusar, Albumasar, Al Falaki dan Ibnu Balkhi. Beliau adalah ilmuan muslim
pertama yang mempelajari ilmu perbintangan (astrologi).
Ngomong-ngomong nama
panggilan beliau banyak banget ya, dan bagi orang zaman dulu sepertinya ini
adalah hal biasa. Kalau sekarang bisa dikira macam-macam kali ya. Heee
Dulu, mempelajari bintang itu hal tabu. Bukan apa-apa, tapi
seringnya membawa pada yang mempelajarinya terjerumus pada kesyirikan
setelahnya. Ada yang jadi tukang sihir dan peramal yang menyekutukan Allah. Dan
pastinya neraka jahanam ujungnya. Mereka pun enggan.
Berbeda dengan Albuxar, ia meneliti bintang dengan
perhitungan yang pasti. Tidak menduga-duga kejadian dari pergerakan bintang
selayaknya para tukang sihir yang suka menggunakan horoskop dan meramal nasib.
Karenanya ia dikenal sebagai pakar astrologi paling rasional. Mempelajari bintang-bintang
yang dapat diterima oleh akal sehat.
Mengapa bisa? Ternyata Albuxar ini seorang ahli hadis.
Beliau tekun mempelajari hadis-hadis Rasulullah sejak kecil. Di usia 47 tahun
baru mulai menekuni ilmu astrologi ini. Bahkan dengan sangat semangat dan rajin
sekali. Hingga beliau pergi ke Benaras (Varansi, sebuah kota di India) selama
10 tahun untuk mempelajari ilmu ini.
Wah hebat ya, di usia yang tak lagi muda. semangatnya luar biasa. Sesuai hadis Rasul bahwa belajar itu dari buaian hingga liang lahat. Hmm, jadi malu deh kalau masih muda tapi malas-malasan dalam belajar.
Imuan muslim kelahiran Balkh di Khurasan (170-272H /
787-886M) ini penemuan terbesarnya adalah Kitab AL Madkhal Al Kabir (pengantar
astrologi). Dikenal sebagai astrolog ternama di kota Baghdad. Banyak buku astrologi
karyanya menjadi favorit para ilmuan muslim kala itu.
Beliau pun disebut-sebut sebagai sang guru para astrolog
muslimin. Bahkan bangsa Eropa dan Byzantiulm (Romawi Timur) turut membaca karya
Albuxar yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Latin dan Yunani. Masya Allah,
ilmu yang diawali dari pemahaman agama memang sangat luar biasa.
-Wati Umi Diwanti-
Sumber: Buku 36 Kisah Inspiratif Ilmuan Muslim by. Afriza
Han, Percetakan Cerdas Interaktif.
Al Khawarizmi, Penemu Angka Nol
Usia 47 tahun? Ma syaAllah, gak ada alasan, ah saya mah gk bs dh kyknya maklum faktor 'u'.. Inspiratif tulisannya umi
BalasHapusNah iya, kebanyakan kita sekarang ogah belajar karena merasa sudah tua.
HapusSmg kita bisa menelani para orang hebat ini.