Tips Bijak Menghadapi Hasil Tes CPNS


Hari Ahad menjemput sepupu yang ikut tes CPNS. Jauh-jauh dari Kasongan Palangkaraya bersama dua orang temannya.

Untuk di Kalsel sendiri kuotanya sekitar 350 orang. Sedangkan yang ikut tes 6000 orang lebih. Dari yang sudah terselenggara, tiap sesi tes sekitar 400 orang yang lulus hanya sekitar 4-9 orang.

Tak hanya tenaga dan pikiran tapi juga perlu modal uang cukup besar untuk mengikuti tes ini. Apalagi yang dari luar kota. Apalagi yang dari luar provinsi dan luar pulau. Pastinya berat di transportasi dan akomodasi.

Sepupu saya saja harus naik travel dengan biaya 500.000 rupiah. Penginapan paling murah yang mereka dapat 210.000 dan harus dikali 2 karena selesai tes magrib tak mungkin langsung pulang. Belum lagi transport dari hotel ke tempat tes dan biaya makan selama di sana.

Saya prediksi mereka menghabiskan minimal 1 juta per orang. Bukan sedikit, apalagi bagi yang belum punya pekerjaan. Wajar jika selepas tes dan mendapati nilai di bawah passing grade ada yang langsung menagis histeris.

Berikut tips menyikapi hasil tes dengan bijak. Semoga berfaedah baik bagi yang lulus atau pun yang lolos.

1️⃣ Bagi yang lulus seleksi on-Line tahap awal, bersyukurlah. Setidaknya sampai di sini andalah jawaranya.

Tapi jangan lupa, keputusan belum final. Bagi yang sudah bekerja tetaplah fokus pada pekerjaan yang ada. Agar jika nantinya pun masih tetap di sana, hubungan tetap baik seperti sedia kala.

2️⃣ Bagi yang lulus dan memang belum ada pekerjaan. Gunakan waktu yang ada untuk persiapan tes selanjutnya. Jangan lupa, persiapan bekal akhirat tetap lebih diutama ya.

Jangan terlalu berharap berlebihan agar jika tak sesuai harapan, kecewanya pun tak terlalu menyakitkan. Berdoalah diberikan yang terbaik.

3️⃣ Yang tidak lulus tapi sudah punya pekerjaan, kembalilah ke tempat kerja dengan ceria. Jangan merasa kalah. Tapi inilah keputusan Allah yang tak pernah salah.

Bersyukurlah anda dapat keputusan lebih awal, sebelum modal berjuang lebih dalam. 😁

4️⃣ Yang tidak lulus dan belum punya pekerjaan, jangan sedih. Bisa jadi ada pintu rezeky lain yang telah menanti. Cobalah untuk menekuni usaha lain.

Usaha apa? Bisa dilihat dari berbagai sisi, sebagiannya seperti di bawah ini.

Pertama, coba perhatikan peluang di sekitar tempat tinggal. Usaha atau bisnis tak harus wah, yang penting halal. Insya Allah berkah.

Misalnya lingkungan rumah banyak sekolahan atau kios internet, bisa tuh kita bikin jajanan-jajanan ringan buat nitip di warung-warungnya. Masalah resep sekarang gampang, tinggal googling atau gabung di salah satu grup dunia masakan. Pasti tidak akan kekurangan ide.

Kedua, apa hoby atau passion kita, bisa jadi dari sana ada jalan rezeky. Ngeblog mislanya. Banyak lho mereka yang bisa hidup dari memanfaatkan teknologi dan hoby.

Misalnya hoby traveling, otak-atik otomotif atau hoby masak dan bebenah rumah. Bisa banget dibuat tulisan lalu rutin pajang di blog pribadi. Ditambah sedikit upaya mengenali dunia blog lebih lanjut, selain berbagi ilmu juga banyak job yang akan mengalir ke blog tersebut.

Hobi ngangon alias memelihara hewan juga bisa jadi penghasilan. Pelihara kelinci, ikan, ayam atau apalah yang memungkinkan. Bahkan pelihara atau lebih tepatnya menanam bunga atau sayuran pun bisa jadi peluang.

Syaratnya, telaten dan diferent alias beda dari yang lain. Misalnya kita nanam sayurnya hydrophonik bebas pestisida. Ngangon ayamnya tanpa bama, pakannya beras, dedak atau oakan alami lainnya. Peluangnya lebih besar, karena sekarang kesadaran akan kesehatan sudah sangat meningkat.

Ketiga, coba cek usaha keluarga. Bisa jadi ada yang bisa kita kembangkan dengan keahlian kita. Mungkin ada tanah yang terbengkalai, bisa nih dijadikan pertanian organik.

Atau ada warung yang masih dikelola secara tradisional. Bisa dikembangkan dengan meningkatkan layanan pesan antar, promosi lewat sosmed ke semua kerabat dan kenalan. Saya yakin dengan gelar dan ilmu sebagai seorang sarjana pastinya punya kelebihan dalam memanajemen sebuah usaha.

Keempat, kunjungi teman-teman anda bisa jadi ada usaha mereka yang memerlukan kemampuan yang kita punya.

Sampaikan saja anda punya keahlian apa saja. Karena jikapun teman kita tidak ada usaha, bisa jadi dia punya informasi lain. Seringkali peluang berlalu karena kita malu-malu.

Jika punya ide usaha jangan sungkan disampaikan, bisa jadi ada orang yang mau menjadi pemodal kita. Berdasar pengalaman pribadi, kami pernah dapat pinjaman sebuah ruko elit secara cuma-cuma. Bahkan sepaket dengan modal untuk membeli barang-barangnya.

Siapa sangka kebiasaan suami suka silah ukhuwah dan tak sungkan cerita. Bahwa kami berencana punya rumah hijab namun terkendala modal. Diceritakan pula kegiatan kami selama ini yang cuma bisa jualan kecil-kecilan padahal peluangnya besar.

Ternyata beliau selama ini punya ruko yang bingung mau diserahkan ke siapa pengelolaannya. Coba kalau suami tidak cerita, mana beliau tahu kami sedang perlu.

Satu hal yang penting, teruslah menjalin hubungan baik dengan siapapun saat bertemu di manapun. Jaga kepercayaan orang. Karena sesungguhnya modal paling besar yang kita punya adalah kejujuran dan kesungguhan kita sendiri.

5️⃣ Mumpung belum ada kerjaan, waktu yang ada, yuk ah ngaji Islam dan memaksimalkan dalam pengamalannya. Bahkan harusnya ini selalu dilakukan dalam keadaan lapang atau sempit. Ada kerjaan atau tidak. Yah setidaknya sebelum terikat kerja sudah terbentuk habit. Insya Allah akan terbiasa meski nanti sudah bekerja.

Sebab hakikat rezeky itu dari Allah. Pekerjaan hanya salah satu pintunya. Mudah bagi Allah mendatangkannya dari pintu mana saja bagi hamba yang dicintai-Nya.

Yang pasti ada janji Allah untuk orang yang senantiasa menjadi penolong agamanya. Kuncinya hanya satu: Yakin 100%

يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُركُم وَيُثَبِّت أَقدَامَكُم

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7).

Demikan tips singkat ala saya, bercermin dari fakta dan pengalaman pribadi. Semoga busa sedikit memberikan kerlip ide dalam menyongsong rezeky. Yang pasti teruslah mendekat pada Sang Pemilik Rezeki. Insya Allah rasa cukup akan kita miliki. []

-Umi Diwanti-

10 komentar :

  1. Duuuuh, saya administrasi CPNS saja ngga lolos, duh ._.

    BalasHapus
  2. Kalau gak lolos cpns berarti harus lebih berushaha lagi. Nisa juga masuk tes udah tiga kali bukan cpns sih, tpi ttp usaha . Alhasil lolos eh ternyata gak sesuai realita ya sudah dilepas lagi #malahcurhat 😂

    BalasHapus
  3. Setuju bgt rezeki itu bisa dimana aja dan jangan lupa untuk terus berusaha

    BalasHapus
  4. Whahaha, berat ya saingan tes CPNS itu. Pesaingnya euy banyak banget, dan kasian juga yang jauh banget.

    Sepupunya teman aku juga jauh kemaren dari kalteng ikut tes cpns, tapi semua sih serahkan sama Allah aja lagi.

    BalasHapus
  5. Ya ampun, ini penyejuk hati. Bagaimanapun kembalikan semua ke Allah sebagai penentu rejeki dan penyejuk hati yang tentu saja ada rasa kecewa ya..

    BalasHapus
  6. CPNS? hiks, aku ntah berapa kali mencoba dan gagal :) bukan rejekinya disana. Jadi ingat pas kuliah memang berharap tdk jd PNS karena melihat PNS yang saat itu msh blm bgs kondisinya..

    btw, inshaAllah meyakini banget rejeki ada saja. Sudah ada grand design dari Allah tentang kehidupan kita. tetap semangat,ikhtiar plus banyak bersyukur..

    salam,
    www.ennyratnawati.com

    BalasHapus
  7. Mba Wanti, as always yaa,hihihi. Dan 2 terakhir itu nancep banget di hati. Silaturahim dan *uhuk #ayongaji

    BalasHapus
  8. Intinyaa jgn prnh down dan ptus asa ya mba umi. Perjalanan msh pnjang dan hari esok masih bisa berusaha hehe :)

    BalasHapus
  9. Ini nih. Baru aj dgr obrolan mak emak yg anaknya sampe stress gr2 ga lulus cpns. Aplg ak, ditanyain mulu "kok ga daftar?".. Mending ga daftar kali drpd ujung2nya stress. Wkwk. Prinsip ak sih simple, kerjakan yg kita sukai n suatu saat itu akan jd benih yg tumbuh dg keajaibannya sendiri.

    BalasHapus
  10. Aku juga ikut tes CPNS td dan juga belum lolos, gagal di TKP. Hehe

    BalasHapus

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates