Punya Rumah Besar, Hanya Dua Menit!


Selepas berbuka (puasa Ramadhan) tiba-tiba dua gadis kecilku menghampiri.

Tengah: Mi, Umi tahu lah artis yang namanya Juv*? (soalnya uminya banyak tidak kenal nama-nama artis, jadi sebelum bercerita dia pastikan dulu uminya tahu 😃)

Saya: Iya tahu, kenapa? Meninggal kah? (Feeling aja sih karena kabar terakhirnya sedang sakit parah)

Sulung: Iya Mi, meninggal. Tadi ada beritanya di TV.

Ummi: 😧 [Rupanya yang berdua ini habis nonton TV di rumah Nini' (Nenek')]

Tengah: Padahal rumahnya besaar banar (besar sekali) Mi ai.

Ummi: Lho kenapa, memangnya kalau rumahnya besar tidak bisa meninggal?

Tengah: Iya kan sayang Mi, rumahnya besar tapi meninggal.

Ummu: (Stengah geli dengan pernyataan Si Tengah 😄) Nah makanya itu, kan mendingan kita bangun rumah yang besarnya di akhirat.

Tengah: Hmm, gitu lah Mi?

Ummi: Ya iya, kan di dunia ini cuma sebentar, yang lama itu nanti di akhirat.

***

Senada dengan nasehat guru saya hari Jumat lalu. Menurut hitung-hitungan perbandingan masa hidup manusia yang rata-rata 60-70 tahun, dengan masa dunia ini cuma dua jam. Bahkan ada yang berpendapat cuma dua menit.

Cuma dua menit!

Jika karena ketaatan kita, lalu kita dihina, disakiti maka itu hanya dua menit!

Jika untuk menjalankan kewajiban kita kelelahan dan kesakitan, itu cuma 2 menit!

Jika karena menghidari yang diharamkan Alloh kita tidak bisa menikmati dunia, itu cuma 2 menit!

Jika karena mengindari murka Allah kita dijauhi, sendiri dan terasing, itupun cuma 2 menit!

Karena menghindari riba akhirnya cuma bisa tinggal di rumah RSSSSSSSS (Rumah Super Sederhana Selesaikan Sendiri Sampai Sampai Susah Selonjor 😁). Itu pun bisanya cuma jadi kontraktor abadi. Ya tidak apa-apa, toh cuma dua menit!

Jika untuk bisa tetap menyampaikan kebenaran kita akhirnya kehilangan pekerjaan, kehilangan penghargaan dan kemuliaan dimata manusia. Bersabarlah karena rezeki itu semata dari-Nya. Jika pun ternyata hidup kita susah, itu cuma dua menit.

Jika karena istikamah menjadi pembela kebenaran kita harus meregang nyawa, bukankah itu yang selama ini kita pinta padaNya? Mati dalam keadaan Husnul Khotimah.

Sakit? Jikapun iya, ingatlah itu cuma dua menit dan kelak Allah akan ganti dengan kenikmatan abadi.

Jika yang dua menit saja kita tidak mampu menjalani, bagaimana yang selamanya nanti?!

***

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنْ الْمُسْلِمِينَ .

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata: ”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”  (QS. Fushshilat:33)

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلِكُمۖ مَّسَّتْهُمُ ٱلْبَأْسَآءُ وَٱلضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوا۟ حَتَّىٰ يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ مَتَىٰ نَصْرُ ٱللَّهِۗ أَلَآ إِنَّ نَصْرَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ

"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat,"
(QS. Al-Baqarah: 214).

***

Renungkanlah Wahai Diri!

#SelfReminding
#SiapkanBekalMudik
#KampungAkhiratLebihBaik

-Umi Diwanti-
Repost: 11.06.2017

Sumber gambar rumah: desainrumahminimalis.com

1 komentar :

  1. makasih udah mengingatkan.semoga waktu yang sempit kita gunakan buat berbuat baik yahh..aamiin

    BalasHapus

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates