Siapa Sangka..
Tiba-tiba mual di ulu hati, berangsur naik ke atas. Kepala pun pusing. Rasa tak ada lagi kehangatan aliran darah di wajah ini. Kepala, dada, tangan dan kakipun mendadak lemah tak berdaya. Pandangan pun menjadi samar.
Ya Robb, hamba ada di sini menjalankan salah satu sunahmu. Semoga Kau berkenan mencatatnya sebagai kebaikan. Jika memang sampai di sini umurku, hanya satu harapku. Ampunkan segala dosaku. Pelihara anak-anakku dari buruknya dunia.
"Duduk di bawah, bawa rebahan dulu." Aku masih mendengar pembicaraan orang di sekitarku. Tapi aku sudah tak bisa berbuat apa-apa, hanya pasrah bersandar. Sesekali kucoba kuasai diri. "Ayolah kuat-kuat, jangan sampai ambruk di sini."
Tapi tetap tak berdaya sampai akhirnya dua orang memapahku turun ke bawah, lalu memintaku berebah. Masih sadar, otak masih bisa berpikir, tentang kematian tentunya. Sedang raga tak lagi punya kuasa.
Akhirnya tubuh ini pun direbahkan di lantai. Malu rasanya, sebab banyak mata di sana. Ya Robb, ada apa denganku? Toh yang lain diperlakukan sama, dan baik-baik saja.
Akhirnya aliran darah hangat mulai kembali merambat. Wajah dan kepala mulai berasa hangat. Bau minyak kayu putih mukai tercium menyengat. Olesan-oleaan minyak angin di kening pun mukai berasa panas.
Jilbabku bagian bawah seperti ada yang menginjak. Mungkin si kecilku yang ikut terpana saat uminya tergolek lemah.
"Tolong jilbab Umi jangan sampai terbuka." Aku mulai punya energi untuk bersuara. Dan pendengaranku mulai jelas, mulai mengindra dengan baik ada sosok yang panik di sampingku.
Seumur-umur beliau belum pernah liat aku semaput seperti hari ini. Bahkan saat aku sakit parah sekalipun. "Gak papa, sebentar lagi ulun bisa bangun." Sebisaku menenangkan beliau.
Sambil mengumpulkan energi aku hanya bisa mnginsyafi diri. Sungguh kuasa Allah atas manusia itu totalitas. Begini rupanya kejadian beberapa kasus ajal yang datang mendadak.
Aku yang tadinya sehat wal afiat, segar bugar, tiba-tiba tak berdaya hanya dalam hitungan menit bahkan mungkin detik. Lalu apalah modal diri ini untuk tak taat pada-Nya? Padahal kepada-Nyalah kita semua akan kembali.
-Wati Umi Diwanti-
LU, 07.08.2018
Home Catatan Harian Ajal Itu Sangatlah Dekat
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar