Home Artikel Remaja Remaja Penentu Masa Depan
Remaja Penentu Masa Depan
By Umi Diwanti At September 08, 2018 0
Wahai Remaja, Kalianlah Penentu Masa Depan
Lagi-lagi kasus memilukan menimpa remaja. Seorang siswi SMP di Tabanan-Bali, meregang nyawa saat melayani nafsu bejat kekasihnya. Ini tak sekali dua terjadi. Berkali-kali, ratusan bahkan mungkin sudah ribuan. Entah ujungnya kehilangan masa depan, kehilangan akal sehat hingga kehilangan nyawa sepertu LGDS ini. (banjamasin.trubunnews.com, 2/3/18)
Tidak akan sampai pada Z tanpa melewati A, B, C dan seterusnya. Tak akan ada tragedi besar perzinahan tanpa dimulai dari yang kecil. Kenalan, saling sapa, chating-an, vidio call-an, lalu ketemuan.
Awalnya cuma bertatapan, lama-lama pegang tangan dan pelukan pun jadi kebiasaan. Tak akan sampai di situ, setan akan terus menggiringmu ke lembah neraka.
Apalagi ditambah perizinan orang tua yang sama-sama tak paham agama. "Ah biasa, namanya juga anak muda. Yang penting ga macam-macam." Benar-benar menjadi jalan tol menuju babak tragis seorang remaja.
Ujungnya pasti sengsara. Hamil tanpa ada suami seolah jadi tren masa kini. Selanjutnya aborsi pun tak lagi ngeri. Jika terlanjur hingga lahir, jadilah ia lebih sadis dari seekor srigala. Bayi mungil tak berdosa dibinasa. Dibuang tanpa merasa bedosa. Miris!
Membiarkan diri dalam aktivitas yang mendekati zina sudah pasti ujungnya celaka. Allah sudah mengingatkan. "Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk." (QS Al-Isra [17]: 32).
Namanya jalan yang buruk, semakin lama akan semakin sulit untuk kembali. Karenanya jika merasa sedang berada dijalan itu, segeralah berbalik arah. Allah Maha Penerima taubat. Sesali kesalahan dengan memperbanyak amal kebaikan. Ikuti kajian-kajian ke-Islaman yang mencerahkan pemikiran. Segera move on. Cari lingkungan dan teman yang mampu dijadikan teladan.
Pahamilah agama ini sungguh-sungguh. Temukan hakikat tujuan penciptaan manusia. Mulailah menggali potensi diri. Untuk menjadi khalifah di muka bumi. Menjalankan setiap perintah Illahi Rabbi. Sekaligus menunggalkan dan mencegah terjadinya setiap yang dilarangNya. Gaya hidup bebas salah satunya. Ia adalah virus yang sengaja ditebar musuh-musuh Islam untuk merusak generasi. Merusak para remaja.
“Jika kau ingin merusak suatu bangsa rusaklah sejarah pemudanya, jika kau ingin merusak suatu negara rusaklah moral wanitanya”.
Sadarilah wahai remaja, lebih-lebih remaja putri. Banyak pihak berharap pada para remaja. Sebagai anak, remaja adalah tumpuan harapan orang tua. Mereka ingin anaknya menjadi investasi pahala. Saat ia berada ditempat peristirahatan terakhir, amal sholih anaknya terus mengalir. Bukan sebaliknya justru mempersempit kubur mereka.
Masa depan negara inipun bergantung pada remajanya. Jika remaja terus larut dalam gaya hidup bebas seperti saat ini. Agama pun dianggap 'perkara nanti saja' kalau sudah tua. Akan hancurlah generasi ini. Maka siapakah yang akan menjadi pemimpim masa depan? Bagaimana nasib masa depan negara dan agama di masa datang? Remajalah hari inilah penentunya!
Jika remaja mau menjadi baik, akan baiklah masa depan. Semua harus diupayakan bersama. Orang tua harus memiliki pemahaman agama yang baik. Untuk disampaikan pada anak sebagai bekal pertama dan utama. Orang tua juga harus memiliki waktu untuk mendampingi anak-anak khususnya usia remaja. Jangan biarlan mereka lapar perhatian lalu mencarinya dilingkungan yang membahayakan. Awasi dan berikan perhatian terbaik.
Dan peran paling besar dan menentukan adalah negara. Bagaimana menciptakan lingkungan yang baik untuk tumbuh kembang anak. Tak boleh ada konten media yang melanggar syara. Merangsang naluri seksual remaja sebelum waktunya.
Negara juga harus menyediakan berbagai fasilitas pengembangan diri bagi remaja. Secara cuma-cuma dan merata. Untuk menggali dan melejutkan potensi para remaja. Niscaya para remaja akan bertumbuh menjadi generasi terbaik. Mewujudkan kembali peradaban gemilang. Tentu semua harus dengan upaya yang kita lakukan bersama.
إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)
-Wati Umi Diwanti-
__________________
Pernah tayang di Soeara Peladjar Bangkit
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar