//Belajar Menjadi Hamba Dari Huruf Dza//
Saya sering sampaikan ke peserta tahsin, bahwa tiap orang ujiannya beda-beda. Begitu juga dalam belajar tahsin. Ada yang susah menyebut huruf hamzah, dhod, zai atau yang lainnya.
Ada juga yang semua huruf mudah, beratnya malah saat mau berangkat ngaji. Ya anaklah, ya kerjaan rumah lah, ya transport lah. Macam-macam pokoknya.
Huruf tsa dan dza adalah bagian yang sering jadi ujian. Dua huruf ini makhroj-nya ujung lidah ke ujung gigi seri atas. Ada yang baru bisa menyebutkan dengan benar setelah berbulan-bulan.
Bagi pemula, biasa saya minta menjulurkan lidah lalu digigit sedikit dengan kedua gigi seri. Tapi jangan kenceng-kenceng, ntar sariawan. 😂
Setelah digigit, baru buka mulut sembari menyuarakan (seperti) huruf ja, bukan da. Jadi hasilnya memang samar antara da dan ja. Tidak berdesis sebagaimana za.
Setelah dicontohkan bahkan di demokan dengan perlahan. Lalu peserta diminta mencoba.
Kebanyakan masih keliru sebab lidahnya gak mau keluar. Masih ngumpet aja di dalam. Kadang di gigi seri bawah. Jadilah suara yang keluar adalah za. Atau keluarnya telat setelah bersuara lebih dulu. Atau sebaliknya.
Maka biasanya saya suruh menjulurkan lidah lebih panjang lagi, lagi dan lagi, baru keluarkan suara. Setelahnya berlatih menyebut dza berulang-ulang dengan posisi lidah tetap di ujung gigi seri atas. Gak boleh dipindah-pindah dulu.
Banyak yang akhirnya bisa. Namun ada juga yang lebih harus sering mencoba. "Ayo bu keluarkan lagi lidahnya, gak papa agak penjang", pinta saya pada salah satu peserta yang terkendala.
Ibunya nurut saja. Tapi suaranya masih salah. Masih cenderung ke huruf za. Setelah saya lihat lidah ibunya memang sudah sangat dijulurkan.
Tapi entah kenapa bagian ujung lidahnya meliuk ke bawah dan masuk lagi ke gigi seri bawah. Oh ini rupanya kenapa suara dza-nya gak bagus-bagus.
"Maaf bu, lidah pian (njenengan) nyongkel ke dalam itu, coba diluruskan. Sebab kalau masih nyentuh gigi seri bawah suaranya jadi mirip za.
"Ya itu usth, saya sudah latihan juga pakai cermin di rumah. Tapi lidah saya belum bisa diluruskan."
"Gak papa terus dilatih ya bu, Insya Allah nanti akan bisa. Sebab Alquran ini kalam Allah, bagi siapa saja yang mau belajar pasti bisa."
Sang ibu pun terlihat masih semangat berlatih, karena saya juga cerita banyak yang lain yang juga diuji di huruf ini. Bahkan ada yang berbulan-bulan baru bisa.
"Ternyata meskipun lidah itu ada di mulut kita, tidak otomatis kita bisa mengaturnya ya bu. Karena semua adalah milik Allah. Mintalah pada-Nya. Insya Allah akan bisa."
Pengingat diri bahwa kita hanya manusia yang tak punya daya upaya tanpa-Nya. Mengatur lidah, benda kecil yang ada di dalam mulut kita saja kita tak kuasa. Maka layakkah kita ingin mengatur alam semsta ini tanpa mengikuti petunjuk-Nya?
Sungguh kita ini hanyalah hamba, makhluk ciptaan-Nya yang sangat tak berdaya. Sudah seharusnya segala sesuatu kita sandarkan pada-Nya. Sami'na waatho'na pada segala ketetapkan-Nya.
أَلاَ لَهُ الْخَلْقُ وَالأَمْرُ تَبَارَكَ اللّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ {54}
”Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam”. (Qs. Al A’raaf : 54)
إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ لِلّهِ أَمَرَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ {40}
“Hak hukum (putusan) hanyalah milik Allah. Dia memerintahkan agar kalian tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Itulah agama yang lurus”. (Qs. Yusuf : 40)
-Wati Umi Diwanti-
04.09.18
MasyaaAllah.. menginspirasi sekali mbak
BalasHapusIni Mba Ruruh ya. Makasih Mba sdh berkenan mampir. 😍
HapusKalau aku nggak bisa menyebut huruf ro karena r nggak sampai. He. Jadi ingat dulu ikut kelas tahsin juga pede banget dengan makhroj sendiri eh ternyata luput berataan 😅
BalasHapusIya, duku br hbs nikah gin aku pede bnr mngaji dihadapaan suami, perasa asa bujur bnr sdh.
HapusSdin jua bdiam aja. Trtbyata pas ssh agak lama baru sdin bgamatan memadahi bhw bbrp masih luput dan tawalut. Tengsin abis dptnya.
Hbs tu am hanyar belajar beasa bepicik tunggal hurufan.Heee
Makroj Ro itu sbnrnya sm dg nun. Jd kalo bs nyebut nun insya Allah pasti bisa huruf Ro. Bedanya nun lidah cukup disentuhkan klo Ro hrs digetarkan.
Utk melemaskan ujung kidah bs dikarik pakai siwak atau sikat gigi baru.
Masya Allah, suka sama tulisannya. Mbak Wati da best dah.
BalasHapusMakasih Rima, soalnya blm bs nulis kaya tmn2 FBB lainnya. Jd nulis ttg kgiatan harian aja kbanyakannya. Hee
HapusMbak wati bisa ngajar tahsin juga yaa . Walaupun aku org awam tp salust sma mba wati hehehe
BalasHapusDikit2 Mba, mengaplikasikan yg sdkit berharap berkah dan nambah banyak. 😄
HapusNisa ingat waktu belajar huruf hijaiyah itu yang paling sulit huruf dza. Tapi setelah di latih alhamdulillah bisa juga mi walaupun penuh tangisan dan sampai diceramah oleh acil alias guru ngaji 🙈
BalasHapusMaasyaAllah tulisan umi thebest 💕
Iya dasar banyak yg terkendala di huruf ini. Tapi munnya cangkal pasti bisa. Pastinya pahalanya beda dg orang yang lgsg bisa.
HapusUlun jadi merasa diingatkan lagi mbak habis baca ini... Coba mbak deket rumah, ulun handak umpat belajar ih :D
BalasHapusAyo sama2 belajar lagi. Sbnrnya ada kls OL kok.
HapusAk smpe skrg jg msh PR banget urusan dza ini. Kadang ya kalo pas ngebaca di sesi belajar bisa. Tp klo udh ngaji bnr mlh ngulang kesalahan yg sama mulu. Heu
BalasHapusIya bnr, saat baca sndirian kadang sdh bisa paa aplikaai tadarua suka belibet si lidah. Tp srg2 latihan nnti akan terbiasa dan otomatis lidah bergerak ke posisinya msg2. Mangaaat Mama Farisha 💪💪
HapusSubhanallah umi, ngajar tahsin ya. Saya kurang rajin belajar ini. Makhroj huruf sering salah, kepeleset terus. Dza sendiri sepertinya masih enggak fasih.
BalasHapusMengajar sambil belajar jua. Suoaya nambah lancar krn saat ngajar mau gak mau ngulang2 trs 😁
Hapusberfaedah sekali mbak postingannya. Diriku jadi malu mengigat masih suka mood moodan dalam hal ini.
BalasHapusMmg perlu komunitas utk menjaga mood. Ini salah satunya sy putuskan buka kls tahsin, biar mood anak2 buat bljr ada trs. Semangat.. semangat..
Hapusassalamualaikum,bagaimana hukumnya jika dalam membaca ayat suci alquran salah pengucapan atau salah makhrajnya antara za biasa dengan dza yg harus digigit?
BalasHapusFirst time I hear about this letter. Moreover, such topics like this were never interesting for me before. Now, I see, that it is quite fascinating.
BalasHapus