Sudahkah Kau Korbankan ‘Ismail’mu?
Oleh: Wati Umi Diwanti
Sobat muda yang dirahmati Allah Swt. Pastinya tak asing lagi bagi kita peristiwa luar biasa di momen Idul Adha. Kisah Ibrahim yang telah puluhan tahun menikah tak jua dikarunia anak. Tak putus asa ia terus berdoa hingga akhirnya Allah berkenan memberinya keturunan. Seorang anak lelaki tampan dan solih. Dialah Ismail, anak kesayangan satu-satunya.
Di saat-saat paling membahagiakan menyaksikan pertumbuhannya. Tiba-tiba Allah meminta Ibrahim menyembelih Ismail. Sungguh ujian keimanan luar biasa bukan? Ibaratnya nih ya, kamu sudah lama ingin sekali punya motor baru, setelah sekian lama mengiba pada orangtua dan berdoa akhirnya kamu mendapatkannya. Saat asik-asiknya menikmati motor baru itu, tiba-tiba ada perintah untuk memberikan motor baru itu pada orang lain. Kira-kira mudahkah melakukannya? Jelas tidak!
Demikian pula Nabi Ibrahim, bukan perkara mudah bagi beliau menjalankan perintah tersebut. Namun keimanan di dadanya jauh lebih besar daripada cintanya pada Ismail. Itulah yang membuatnya mampu dengan ikhlas untuk melakukannya tanpa banyak tanya. Hingga akhirnya Allah menggantikan posisi Ismail dengan seekor domba. Begitulah Allah tak akan menyia-nyiakan ketaatan hamba-Nya.
Nah sekarang, bagaimana dengan kita? Apa yang bisa kita korbankan sebagai bukti keimanan kita? Sebagai remaja muslim, kita harus menyadari bahwa ada amanah besar dibahu kita. Coba lihatlah bagaimana kondisi kaum muslimin saat ini. Kemiskinan, pergaulan bebas, narkoba, pencurian, begal bahkan pembunuhan hampir menjadi santapan berita harian bahkan tiap jam. Semua itu terjadi tidak lain karena manusia berpaling dari aturan Allah Swt.
Sebagai orang yang ingin memiliki keimanan yang baik di sisi Allah kita tidak boleh mendiamkan kondisi ini. Sebab Rasulullah Saw telah bersabda, “Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Bila tidak mampu, maka dengan lisannya. Bila tidak mampu, maka dengan hatinya dan itulah selemah-lemah iman.” [HR.Muslim]
Selain banyak ayat yang menjelaskan keutamaan melakukan perbaikan juga banyak yang menerangkan ancaman bagi yang mendiamkan kemungkaran. Karenanya melakukan perubahan adalah kewajiban. Sebagaimana yang dicontohkan Baginda Rasulullah Saw caranya adalah dengan mempelajari dan mendakwahkan Islam secara menyeluruh. Di sinilah kita akan menemukan “Ismal-Ismail” kita untuk dikorbankan.
Bisa jadi dia adalah waktu senggangmu. Disaat teman-temanmu punya waktu nyantai di kafe, kamu justru berjuang melawan kantuk di majelis ilmu. Saat remaja lain tidur pulas selepas main game online atau chating sana sini tanpa arti. Kamu memaksa diri mengambil air wudhu dengan kepala sedikit pening karena sebelumnya membantu pekerjaan rumah orangtua disambung belajar.
Bisa jadi ‘Ismail’mu adalah puja-puji remaja masa kini. Disaat teman-temanmu disanjung puji karena ketampanan atau kecantikannya yang dipajang di media sosial, atau mungkin karena bakatnya menyanyi atau berlenggok di catwalk. Kamu justru menuai cela dan hina akibat memberanikan diri menyampaikan kebenaran yang sekarang kian melangka.
Bisa jadi juga ‘Ismail’mu adalah uang jajanmu. Disaat teman-temanmu bebas berbelanja sesuka hatinya, jika habis tinggal menadah tangan ke orangtua dengan gampangnya. Kamu justru harus banyak menelan nafsu demi tidak memberatkan orangtua. Bahkan menyisihkan sebagiannya untuk membantu orang lain. Atau untuk menambah biaya menuntut ilmu dan keperluan aktivitas dakwahmu.
Berat? Pastinya tidak mudah. Tapi dengan iman dan kesadaran bahwa hidup ini memang perjuangan mendapatkan keridhaan Allah, insya Allah semua akan terasa lebih indah. Dan jangan khawatir sobat, jika semua kita lakukan lillah, hidupmu pasti berkah, karena Allah akan menyempurnakan balasan-Nya.
“Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal shaleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya”. [TQS an-Nisaa’: 173]
Home Artikel Remaja Sudahkah Kau Korbankan 'Ismail'mu?
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar