//Berkah Berteman//
Panas, silau. Menatap ke arah bawah tenda yang teduh dan (sepertinya) sejuk. Tiba-tiba tampak seorang sosok berjilbab dan khimar hitam.
Beliau lambai-lambaikan tangannya. Saya pastikan benarkah kami yang beliau maksud. Benar, kami yang beliau lambai.
Otomatis saya ayunkan tangan memberi kode sambil komat kamit "kami tidak punya undangan".
Beliau di sebrang pun komat kamit dengan isarat "tidak apa-apa, ayo kesini".
Saya masih belum yakin. Kali ini tentang kapasitas tempat yang sepertinya sudah penuh. Saya pun kembali bertanya "Muat nggak?"
"Muat, ayo sini!" Dengan ekspresi lebih pasti beliau melambaikan tangan.
Akhirnya kami keluar barisan menuju arah tenda. Alhamdulillah, akhirnya anak-anak tidak kepanasan lagi. Dan ternyata memang masih muat.
***
Tiba-tiba saya teringat tentang panasnya neraka yang konon katanya seorang teman bisa mengeluarkan kita darinya.
Jika hari ini bisa dibantu teman untuk keluar dari panas matahari saja begitu bahagianya. Apatah lagi kelak jika ada teman yang melambaikan tangannya untuk ikut serta dengannya ke Syurga. So sweet.
Dan, sungguh hanya teman dalam taat yang bisa melakukannya untuk kita. Dan di dunia lah kesempatan kita mencari teman taat.
حتى إذا خلص المؤمنون من النار، فوالذي نفسي بيده، ما منكم من أحد بأشد مناشدة لله في استقصاء الحق من المؤمنين لله يوم القيامة لإخوانهم الذين في النار، يقولون: ربنا كانوا يصومون معنا ويصلون ويحجون، فيقال لهم: أخرجوا من عرفتم، فتحرم صورهم على النار، فيخرجون خلقا كثيرا قد أخذت النار إلى نصف ساقيه، وإلى ركبتيه، ثم يقولون: ربنا ما بقي فيها أحد ممن أمرتنا به، فيقول: ارجعوا فمن وجدتم في قلبه مثقال دينار من خير فأخرجوه، فيخرجون خلقا كثيرا، ثم يقولون: ربنا لم نذر فيها أحدا ممن أمرتنا…
Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.
Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.
Para mukminin inipun MENGELUARKAN BANYAK SAUDARANYA yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.
Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”
Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”
Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR. Muslim no. 183).
__________________
-Wati Umi Diwanti-
Lapangan Murjani, 15.08.2018
Posting Komentar