Tips Salat Khusuk, Buat Bunda Berbayi dan Berbalita

Tips Salat Khusuk, Buat Bunda Berbayi dan Berbalita



Bagi seorang ibu pastinya pernah merasakan berbagai gangguan dalam melakukan aktivitas. Saat masih bujangan atau belum punya momongan bisa jadi kita punya jadwal yang tersusun rapi. Jam sekian beres-beres rumah, jam sekian membaca, jam sekian menulis, dan seterusnya.

Kalau sudah punya bayi atau balita, apalagi sekaligus ada keduanya. Hmm, yang pernah ngalami pasti tahu betapa sedapnya melalui masa-masa itu. Jangankan jadwal nyuci, kadang jadwal tidur pun harus rombak total. Menyesuaikan dengan jam tidur dan jam antengnya si bayi dan balita.

Hanya ada jadwal yang kita ga bisa ganggu gugat. Apa itu? Jam salat. Ya, karena jadwal salat sudah ditetapkan syariat. Memang ada beberapa waktu salat yang rentangnya agak panjang. Meski demikian tetap saja ada beberapa ibu yang terganggu salatnya saat masih punya bayi atau balita. Khususnya yang tidak punya asisten rumah tangga, jauh dari orang tua atau keluarga. Apalagi saat suami kerja dan kita tidak akrab dengan tetangga. Sempurna, xixiii..

Pertama yang bikin para bunda tidak khusuk atau bahkan kadang terlalaikan salat adalah anak rewel atau nangis disaat kita akan salat. Dalam hal ini, bunda harus bisa mengenali mana tangisan ungakapan kebutuhan, mana tangisan cari perhatian.

Maka, sebelum datang waktu salat, apalagi yang mepet seperti magrib dan subuh. Pastikan segala kebutuhan anak kita penuhi. Berikan ASI, atau makan dan minum yang cukup. Cek popoknya, ganti jika basah. Jika sudah lepas popok, tawarkan pipis atau langsung ajak ke WC jika memang sudah lama belum pipis.

Jangan lupa ajak bicara anak, bahwa sebentar lagi waktu salat tiba. Salat adalah perintah Allah, dan bunda harus salat biar kita disayang Allah. Kalau anak pintar, Allah juga akan sayang sama anak. Jika saat kita salat anak tetap menangis, bunda tidak perlu banyak pikiran. Itulah masanya anak belajar bahwa dalam hidup bundanya ada Allah yang lebih istimewa darinya dan dari segalanya.

Bagaimana jika gangguan salat itu adalah keaktifan anak. Khawatir dia bergerak atau memainkan sesuatu yang bisa membahayakan. Maka caranya mudah. Sungkirkan semua benda yang bahaya dari jangkauan anak. Semisal barang pecah belah, barang tajam atau yang bisa dipanjat oleh anak. Jika memungkinkan, setting satu kamar kita yang nyaman buat anak, saat kita salat.

Berikutnya yang bisa bikin tidak khusuk adalah anak suka bercanda. Naik ke badan kita saat kita salat atau menarik-narik pakaian salat kita. Hmmm, mungkin hampir semua anak mengalami fase ini. Tidak masalah! Sahabat pernah bingung karena Rasulullah sujud lama sekali. Ternyata cucu beliau sedang naik ke punggung saat beliau sujud. Rasul sengaja membiarkan sampai mereka puas.

Pertama, agar kita tidak terganggu adalah dengan menyiapkan hati pada setiap kemungkinan ulah sang buah hati. Selanjutnya, pakailah pakaian salat yang kokoh. Agar saat ditarik-tarik tidak sampai mengakibatkan salah satu aurat kita tersingkap. Hingga akhirnya kita banyak melakukan banyak gerakan untuk memperbaiki. Misalnya, pakai mukena terusan lebih aman. Sebab pakai yang penggalan bisa jadi melorot bagian roknya saat mereka tarik.

Satu hal lagi yang tidak kalah penting. Jika anak masih pakai pampers, maka pastikan sebelum salat, anak kita telah disucikan dan dipakaikan pampers baru. Sehingga, kalau pun mereka terpaksa kita gendong saat salat. Atau mereka nempel sendiri di badan kita. Tidak menyebabkan salat kita batal akibat terbawa najis.

Nah, dengan persiapan dan berbagai antisipasi ini insya Allah salat tetap lancar dan khusuk. Terpenting yang harus kita sadari, salat kita akan menjadi pembelajaran luar biasa bagi anak kita. Mereka jadi tahu tentang sebuah kewajiban dan sebuah konsisten seorang muslim dalam melakukan kewajiban.

Apa yang mereka lihat dan alami niscaya lebih manjur untuk mereka turuti daripada sekedar seruan lewat mulut kita. Insya Allah anak-anak akan menjadi penjaga salat sebagaimana bundanya menjaga salat.  Semangat salat para bunda solihah! Berbahagialah selalu dengan setiap amanah. :)

*Oleh: Wati Umi Diwanti

Posting Komentar

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates