Kada Ma'arit Sakit


//Kada Ma'arit Sakit//

Baru malam tadi disunat, paginya sudah minta ikut jalan ke toko mainan. Di suruh tinggal aja ga mau. "Ga sakit lah nanti pipisny?" "Ga, ga sakit, Abang mau ikut beli tobot tayuk."  (tayuk=mobil keruk)

Alhamdulillah sepanjang jalan, milih mainan, coba sana, coba sini sampai pulang beneran ga keliatan mengeluh sakit.

Padahal tadi malam ya beberapa kali bangun. Sakit katanya, lalu minta minum obat. Tadi pagi juga ada ngeluh minta min obat lagi.

Tapi pas minta jalan minta mainan, ga ada keluahan sama sekali. Padahal sepertinya sama saja tapi karena fokus pada apa yang dimau jadi rasa sakit ga terasa sama sekali.

Kita orang dewasa juga sepertiny sering mengalami hal yang sama. Sakit, lalu tiba-tiba tak terasa atau istilah banjarnya "kada diarit sakitnya", saat ada sesuatu yang menyenangkan kita.

Saya kira begitulah dulu saat Sumayyah direndam di timah mendidih oleh kafir Quraisy. Ia bisa tersenyum tak ada jeritan sakit. Bukan karena tak sakit, tapi kabar tentang Syurga lebih berarti baginya.

Bagaimana dengan kita? Apa kiranya yang membuat kita kada maarit sakit atau ujian hidup saat ini? Apakah kesengan dunia atau janji Syurga dan ridha-Nya?

Jika lelah dan ujian bisnis dan kerjaan kita terasa leboh nikmat dibanding lelah dan ujian hijrah dan dakwah. Artinya kita masih lebih menyenangi reward dunia dibanding reward akhirat.

Pilihan ada di tangan kita. Karena pikiran dan pemahaman kita, kitalah yang paling utama bisa men-setting-nya.

** ** **

NB. Yang lagi cari referensi sunat terbaik (pelayanan dan biayanya) buat putranya, silakan langsung hubungi Bapak (FB) Muhammad Aqiem Muttaqin. Recomended.

#SunatBanjarbaru
#SunatTanpaJahit
#MenjalankanSyariatSediniMungkin
#AjariAnakCintadanSukaMelaksanakanSyariat
#IslamRahmatanLilalamin

-Wati Umi Diwanti-
Syawal7, 21.06.18

Posting Komentar

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates