//Jangan Jadi Inspirator Keburukan!/
Tiga hari berlalu, kenangan tentangmu masih membanjiri media sosial bahkan layar kaca. Semua tentangmu tak ada kecuali kisah kebaikan.
Meski kau telah tiada, sekarang jiwa ragamu telah beristirahat di sanaa. Tapi segala yang pernah kau perjuangkan di dunia masih terus menyala.
Kisah hijrahmu yang ekstrim dan radikal, semangat dakwahmu yang siapapun tak mampu mencekal, bahkan penyakit jantungmu yang nakal.
Pagi kau pasang ring sore kau sudah terbang. Bukan untuk bersenang-senang, tapi untuk memenuhi panggilan dakwah di sebrang.
Sama sekali tak pernah berharap uang, sekuat tenaga kau berjuang. Satu yang kau dan umat Islam lainnya juga harapkan. Tegaknya kembali institusi Islam.
Banyak hal yang beliau tinggalkan untuk kita jadikan pelajaran. Salah satunya adalah bahwa menjadi inspirasi kebaikan adalah keuntungan.
Jikapun kita tak sekaliber Ust.Hari Moekti yang mampu menginspirasi masyarakat Indonesia nahkan mungkin dunia.
Maka cukuplah kita jadi inspirasi bagi tetangga. Jika tak mampu jua, jadilah inspirasi kebaikan bagi keluarga. Entah sebagai istri, sebagai ibu, sebagai saudara atau sebagai anak.
Jika masih tak kuasa, minimal jadilah inspirator buat diri sendiri. Jika tak mampu jua minimal jangan jadi inspirator keburukan meski hanya bagi seekor hewan.
Sebab apa yang kita tinggalkan, apa yang kita pernah lakukan, jika menjadi ikutan oleh orang di kemudian. Semua akan diperhitungkan. Baik atau buruk kitalah yang akan menanggungnya.
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء
“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim).
-Wati Umi Diwanti-
Syawal13, 27.06.18
Home Catatan Harian Jangan Jadi Inspirator Keburukan
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar