#Seri Pra Nikah #1
//Apa itu Khitbah?//
Nikah tanpa pacaran bukan berarti kembali ke zaman Siti Nurbaya. Atau ketemu langsung nikah. Dakam Islam ada fase pra nikah, namanya khitbah.
Fungsinya untuk saling mengenal dalam rangka untuk segera menikah. Jika dirasa cocok, segerakan akad.
Tetapkan tanggalnya, urus segwra berbagai keperluannya. Jika tak ada kecocokan, beda pemahaman dirasa tak bisa disatukan tak ada dosa untuk mebatalkan.
Oleh karenanya khitbah itu beda dengan tunangan. Tak boleh ada perayaan, cukup keluarga kecil yang tahu. Jika batal tak ada yang harus menanggung malu.
Kalau takut gebetan diambil orang tapi belum siap nikah, bolehkah khitbah?
Untuk menjawab ini baiknya kita tanyakan dulu kabar iman kita. Masihkah mengimani qhodo dan qhodar? Masihkah kita bisa meyakini bahwa jodoh itu Allah yang tentukan?
Jika jawabannya iya, lalu buat apa khitbah tanpa jelas kapan mau dinikahi. Atau masih perlu waktu lebih lama lagi. Jika karena rasa takut kehilangan, maka sadarilah iman kita bermasalah.
Kenapa khitbah itu untuk segera menikah? Karena fungsinya memang untuk menambah keinginan untuk menikah. Kalo belum siap, buat apa?
Selain itu, perlu diketahui bahwa menjaga pergaulan dengan si dia paska khitbah itu jauh lebih susah lo, dibanding sebelum dikhitbah.
Jadi buat apa memerangkap diri dalam situasi susah berlama-lama? Yang jelas, itu sudah menyalahi tujuan suci fase khitbah.
Hal lain yang tak kalah penting. Karena khitbah itu jelas untuk menikah, maka pastikan orang tua pihak laki-laki sudah tahu dan setuju.
Meski pihak laki-laki tidaklah harus mengantongi izin ortu tapi restu dan doa mereka bagian dari penentu keberhasilan rumah tangga.
Apalagi kalau biaya resepsi masih berharap pada ortu, jangan sampai pihak wanita sudah bagi-bagi undangan untuk nikah minggu depan. Eeh tiba-tiba pihak pria menelpon.
"Ukhti, afawan, bisakah pernikahan kita ditunda dua bulan lagi? Ortu saya belum setuju kita menikah secepat ini. Mohon beri saya waktu 2 bukan lagi."
Huwaaa.. 😫😪 Jangan sampai dah kejadian.
Selanjutnya, ada beberapa hal lagi yang perlu diperhatikan agar khitbah tak menjelma buah simalakama, insya Allah di seri berikutnya.
-Wati Umi Diwanti-
Syawal9, 23.06.18
Posting Komentar