Sederhana Yang Bikin Terkesima


//Sederhana Yang Bikin Terkesima//


Saat ikut kajian kitab, tiba-tiba saya bersin dan hidung meler. Tak punya tisu, saya tanyakn ke salah seorang di samping. Ternyata beliaupun sedang tidak bawa.

Alhasil hari itu saya harus beberapa kali mondar mandir keluar forum untuk mengeluarkan yang harus dikeluarkan. 😁

Keesokan harinya, saat masuk kelas tiba-tiba seseorang menunggu saya dengan senyum indahnya. Sembari menunjukkan sebuah benda. Saya sempat tak sadar, kenapa beliau bawa benda itu untuk saya.

Masya Allah saya baru ingat, kemarin saya meminta benda itu dari beliau. Ya, tisu. Beliau bawakan tisu kemasan besar untuk saya. Bagi saya, ini kehormatan luar biasa. Saya akan sangat mengingatnya. Terharu 😭😭

Kejadian itu kontan membuat saya ingat pada sebuah kejadian yang juga tak terlupa.

"Umi, Kakak punya sesuatu untuk umi, pasti umi suka." "Emang apaan Kak?" Tadaa.. Si Kakak memperlihatkan sebuah karet gelang. Ya hanya sebuah.

"Kan karet umi sudah 'jabuk' (lapuk) ini Kakak kasih yang baru." Celotehnya lugu.

Masya Allah.. Hatipun berbunga-bunga, mata berkaca-kaca. Bukan harganya, tapi perhatiannya pada apa yang sedang saya perlukan. Saat itu saya memang sangat perlu karet untuk menggantikan ikat ra.but saya ya g hilang.

Dari sini sangat terasa bahwa yang berharga itu bisa saja dari hal yang sangat biasa. Tapi sangat diperlukan.

Sama halnya saat ini dalam rangkaian dakwah, tak semua kativitasnya terlihat wah. Tapi siapa sangka justru yang sederhana bisa jadi luar biasa di mata Allah Swt.

Ambil contoh agenda Tabligh, tentu sebagai pemateri terlihat lebih utama dan penting. Tapi jangan salah, bisa jadi pahala yang berlebih justru pada orang yang tak terlibat langsung.

Misalnya yang melipatgandakan surat undangan. Yang bertugas urus perizinan. Yang menyiapkan makanan jamaah atau sekedar memeriahkan forum dengan kehadiran, agar orang lain tertarik hadir.

Bahkan, para penggelar karpet dan yang membersihkan sisa-sisa sampah acara bisa saja lebih berharga di mata Allah. Ketiadaan mereka tak kan sempurna sebuah acara, sehebat apapun pematerinya.

Karenanya janganlah berkecil hati dan merasa rendah pada setiap amanah apapun bentuknya. Jika diminta, berarti itulah yang dibutuhkan. Memenuhi yang dibutuhkan itulah sebaik-baik perbuatan.

وَ مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِى حَاجَتِهِ

"Dan barangsiapa yang berusaha memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah juga akan berusaha memenuhi kebutuhannya”. (HR al-Bukhoriy: 2442, 6951, Muslim: 2580, Abu Dawud: 4893, at-Turmudziy: 1426 dan Ahmad: II/ 91)

Apalagi yang kita lakukan adalah memenuhi kebutuhan (menolong) agama Allah. Sekecil apapun, yakinlah amal itu akan membuat Allah Swt terkesima.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن تَنصُرُوا اللهَ يَنصُرْكُمْ وَ يُثَبِّتْ أَقْدَامَكًمْ

Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. [QS Muhammad/ 47: 7].

-Wati Umi Diwanti-
Ramadan12, 28.05.18

Posting Komentar

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates