Purun, Daun Yang Naik Daun

🌿  Purun, Daun Yang Naik Daun  🌿
(Persembahan Spesial Buat Sahabat)

Purun adalah jenis tanaman rawa yang tumbuh liar, jangankan ada yang mau menanamnya kehadirannya membuat orang ‘muar’ (=benci, bahasa Banjar).

Di mana ada purun disitu tanah rawa tak bisa ditanami. Begitu kata Mamaku yang beliau adalah keturunan petani. Kalau kata adinRahmaniahah yang lulusan Pertanian sih katanya karena si purun ini hidupnya di tanah rawa yang kadar keasamannya tinggi.

Jadi kehadirannya adalah barometer alami keasaman suatu lahan. Kata temen-temen lulusan Fakultas pertanian benar demikian. Kenalan yang kerja di BALITRA (Balai Penelitian Tanah Rawa) juga membenarkan.

Tapi, bukan itu yang mau saya ceritakan 😁. Di Kalimantan selatan purun ini bisa diolah menjadi tas atau bakul dan tikar. Namanya tas/bakul purun dan tikar purun. Sesuai namanya maka memang orang sangat ‘purun’ (= tega, arti lain dalam bahasa Banjar) memberi harga untuk si purun ini. Paling-paling sekitar 5=10ribu rupiah untuk satu tas, padahal menganyamnya perlu keahlian, waktu dan tenaga yang lumayan.

Karena murah maka kesannya murahan, tas purun cuma dipakai ke pasar ‘becek’ buat masukin ikan atau sayuran. Kalo ke Mall, hemmm orang tidak ‘purun’ pake si purun. Tikarnya? Ya paling buat betimung (spa ala Banjar), atau (mohon maaf) alas mayyit/ alas duduk para pengantar janazah saat di pemakaman. Mungkin karena harganya sangat murah, langsung buang atau ketinggalan juga ga papa.

Itu dulu, sekarang setelah seorang yang punya hobi dodolan online memilih produk khas Banua sebagai komoditasnya. Dan, si Purun pun tak lepas dari kreatifitas si Mba yang satu ini. Dulunya sih mungkin sambilan. Setelah beberapa bulan lalu ambisi ke Tanah Suci membuncah (sory ya Mba e, tak dramatisir sedikit 😜), si Purun yang kuyu, murahan dan tak ‘menggairahkan’ ini beliau rubah jadi primadona. Maksudnya sang primadona lokal ataupun luar sekarang sudah mau kemana-mana nenteng si Purun. Order purun berdatangan dari berbagai penuru negeri hingga luar negeri. Wow keren kan. Pokoknya ga kalah sama tas-tas branded.

Dan luar biasanya tanggal 5 Mei nanti beliau (diwakili suami) go Internasional lo. Ga tanggung-tanggung langsung ke Arabic sono buat ikut lomba produk kerajinan setelah lolos mengikuti beberapa seleksi yang lumayan sulit.

Saya sih ga cuma mikir masalah purun yang bisa berubah jadi keceh badai ginih (mau ikutan juga bahasa kekinian 😄). Yang menggerayangi pikiran  saya adalah apakah mungkin si Daun liar, perusak harga tanah ini (di Banjar harga tanah rawa yang ga bisa buat ditanami padi harganya anjlok, kecuali posisinya bisa buat perumahan) bisa jadi berharga, nasibnya sama kaya si #Ciplukan (yang belum baca kisah ciplukan silakan scroll ke bawah ya).

Tentunya ga akan berubah nasib si Purun ini seandainya tidak ada yang mau menampilkannya dengan perfoma yang berbeda. Decoupage, pernish, renda, anyaman yang lebih dirapikan dan bentuk yang variatif itulah yang bikin si Purun bisa berjaya di tangan Mba Tri Sulasiana Baiduri Baiduriduri.

Jika sekarang umat Islam dianggap kaum kumel bin lecek, ajarannya dianggap radikal yang merusak, mungkin ini juga salah satunya karena selama ini kita menampilkan Islam hanya dalam satu sisi yang monoton.

Ya, Islam hanya ditampilkan sebagai pengatur ibadah tok. Jadi saat ada yang mengenalkan Islam sebagai aturan bernegara, ada yang pangling, ga kenal. Sampai-sampai dikiranya ini paham Asing.

Siapa yang salah? Tidak ada, selagi kita semua masih mau berusaha. Tampilkanlah Islam dalam diri kita seutuhnya, dari semua sisi sehingga keistimewaannya akan terlihat dan dikenali sebagai pembawa Rahmat bagi seluruh alam.

Bagi yang mendakwahkan dan menginginkan Islam menjadi pengatur seluruh kehidupan, tampakkanlah diri sebagai pribadi yang layak diikuti. Karena bagaimanapun tampilan sebuah produk akan mampu mempengaruhi ketertarikan pembeli. Bener begitukan para Master Marketer?

Kalau rumah kita kaya kapal pecahnya sepanjang masa (kalau sesekali mah wajar, namanya juga ada orang hidup di dalamnya), sungkan tegur sapa ke tetanga, apalagi sampai ga dikenali sama warga. Gimana dagangan ‘Islam’ kita mau laku. Betul apa benar?

Bagi yang masih jadi konsumen juga jangan kaku-kaku amat, jangan cuma karena pict tidak menarik langsung lewatin ajah. Yah namanya pedagang ga semua punya keahlian marketing yang mak jleb.

Ada yang baru belajar jualan, baru belajar bikin watermark, baru belajar cari angel foto yang bagus dan lain-lain. Bukan berarti dagangannya jelek lo. Maklumi saja, sambil beri masukan. Begitu kan lebih nyaman.

Apalagi yang didagangkan ini Islam lo, agama kita sendiri. Kalo ga puas sama pedagangnnya yang kita anggap kurang ahli dalam promosi, monggo silakan dagangkan juga dengan cara anda, yang penting Islam laku dan jadi pilihan sebagai solusi kehidupan.

Karena sejatinya memang tak ada pilihan lain bagi kita Umat Islam dan Umat manusia seluruhnya selain kembali pada Syariat Islam seutuhnya dalam naungan negara  bernama #Khilafah. Khilafahnya harus ala Nabi ya, No untuk ala-ala lainnya. SEPAKAT?

Jika sekarang Si Purun naik daun, tunggu saja tidak lama lagi Islam akan kembali ke Singgasananya. Pilihan ada ditangan kita, mau jadi pedagang profesionalnya, pedagang apa adanya atau malah menjegal para perdagangannya? Semua ada balasannya!

*******

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً مُّبِيناً

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata” (QS. Al Ahzab:36)

مَّنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللّهَ وَمَن تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظاً

“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. “ (QS. An Nisaa’:80)

*******

Buat Sahabatnda: Kalo purun saja bs naik daun ditangan anda, maka Islampun kan berjaya dalam perjuangan anda! Ingat kan saya jika terlupa, panggil saya saat di Syurga. Smg kita sahabat hingga akhirat.😚

Wati Umi Diwanti, Mtp_26042017

#CungratulationForMyFriend
#IslamRahmatanLilalamin
#KhilafahAjaranIslam

Posting Komentar

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates