Keutamaan Tadarusan di Bulan Ramadan



//Keutamaan Tadarusan Bulan Ramadan//



Sudah menjadi kebiasaan kaum muslimin lebih banyak meluangkan waktu membersamai Alquran di bukan Ramadan. Ada yang bersendirian ada juga yang tadarusan. Bersama-sama beberapa orang, membaca bergiliran. Yang lain menyimak sambil memberikan koreksi jika ada kesalahan.

Membaca Alquran sudah merupakan keutamaan. Telah dikabarkan dalam hadis bahwa seseorang kelak menempati Syurga setinggi banyaknya bacaan Alquran-nya di dunia. Dikatakan juga bahwasanya bagi yang mahir membacanya kelak di akhirat akan bersama rombongan para malaikat. Dan disiapkan dua pahala baginyang masih terbata-bata.

Adapun tadarusan, ada lebih banyak kebaikan yang bisa kita dapatkan. Diantaranya sebagai berikut.

Pertama, dalam tadarusan biasanya ada aktivitas saling membenarkam bacaan. Selancar-lancarnya kita adakalanya mata sliwer, atau mata dan mulut ga konek. Tanpa sadar ada bacaan yang salah. Kalau ada yang menyimak dan menyampaikan, Insya Allah kesalahan bisa diminimalisir.

Selain itu saling koreksi ini, apalagi jika bersama orang yang lebih fasih dan paham ilmu membaca Alquran, semisal makhrojul huruf dan tajwid. Maka tadarusan jadi merangkap belajar-an. Sungguh merupakan amalan manusia terbaik.

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.” (HR.Bukhari)

Kedua, mempererat silaturahim jika tadarusan bersama keluarga. Bahkan bisa merangkap menjadi proses mendidik anak yang merupakan amal wajib bagi orang tua. Mengajari mereka cara membaca yang baik atau sekedar membiasakan mereka cinta Alquran.

Adapun jika dilaksanakan dengan selain keluarga. Semisal teman kantor, teman di Ta'lim, sesama jamaah Mesjid, atau dilingkungan rumah bersama tetangga. Tentu akan mempererat hubungan silah ukhuwah. Menambah kedekatan dan rasa cinta pada sesama. Amal yang bisa menyelamatkan kita di akhirat nanti.

أين المُتحابُّون بجلالي، اليومُ أُظِلُّهم في ظلي يوم لا ظلَّ إلا ظِلي”

“Di mana orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, maka hari ini aku akan menaungi mereka dengan naungan yang tidak ada naungan kecuali naunganku.” (HR. Muslim).

Ketiga, jangan khawatir tak dapat apa-apa saat giliran menyimak. Limpahan rahmat bagi yang mendengarkan dengan baik.

“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” SQ. Al-A’raf: 204.

Jadi, tak ada waktu yang sia-sia saat kita tadarusan. Bahkan dengan bergantian kita tidak merasa kecapean. Membaca Alquran jadi lebih menyenangkan. Ini sangat baik untuk membiasakan gemar membaca Alquran. Apalagi pada anak-anak.

Keempat, mendapati ketenangan dan disebut-sebut nama oleh Allah Swt, di sisi makhluk yang Ia muliakan. Coba aja kalau nama kita disebut-sebut sama Pak Bupati aja misalnya, beliau ceritakan kebaikan kita di para ajudannya. Seneng ga sih? Nah ini yang nyebut-nyebut Allah Swt lho. Masya Allah.

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim, no. 2699)

Kelima, tadarusan sudah pasti akan mengingat Allah kan ya. Ga mungkin tadarusan ingatnya baju lebaran. Xixixii. Maka sungguh di zikrullah itu ada pengampunan atas dosa-dosa kita.

مَا جَلَسَ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالىَ فَيَقُوْمُوْنَ حَتَّى يُقَالُ لَهُمْ: قُوْمُوْا قَدْ غَفَرَ اللهُ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَبُـدِّلَتْ سَيِّئَاتُكُمْ حَسَنَاتٍ

“Tidaklah duduk suatu kaum, kemudian mereka berzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla dalam duduknya hingga mereka berdiri, melainkan dikatakan (oleh malaikat) kepada mereka: Berdirilah kalian, sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosa kalian dan keburukan-keburukan kalian pun telah diganti dengan berbagai kebaikan.” (HR. ath-Thabrani)

Keenam, bagi yang tidak ketempatan pastinya kan harus jalan menuju tempatnya. Jika diniatkan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan pula jalan kita menuju Syurga.

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga. (HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban)

Sebenarnya masih banyak lagi keutamaan lainnya. Yang tidak kalah penting, tadarusan ini sangat efektif menghilangkan rasa jemu dan kantuk.

Coba saja jika kita baca sendirian setelah tarawih atau setelah subuh. Mungkin baru dua tiga lembar mata sudah sepet. Pantat sudah mulai gelisah. Padahal kalau diajak duduk depan TV dua jam lagi juga belum tidur. Mata segar badanpun bugar. Wkwkkk. Betul apa betul?

Nah luar biasakan yang namanya tadarusan. Pahalanya berangkap-rangkap. Lebih daripada itu, karena tadarusnya dilakukan bulan puasa. Maka tiap rangkapnya akan dilipatgandakan lagi oleh-Nya.

Masya Allah, benar-benar sekali duduk dua tiga pahala didapati. Eh, malah bisa jadi ratusan kali lipat. Pahala sunah diganjar wajib, yang wajib dilipat ganda. Apalagi  jika tadarusnya pas malam Lailatul Qodr. Hmm bisa ribuan kali lipat.

Tidakkah sangat menggiurkan? Semoga dimudahkan untuk memulai dan atau melanjutkan. Keep istiqomah!

-Wati Umi Diwanti-
Ramadan4, 20.05.18

Posting Komentar

My Instagram

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates