Dimana Letaknya Kayu Bakar?

Duluuu saat saya kecil, mama bilang "kalo ceboknya ga bersih susah menyalakan api untuk memasak".
Huh, apa hubungannya ya 😅. Tp beneran itu sangat membekas buat saya. Sayapun berusaha keras sebersih mungkin untuk cebok. Kenapa? Karna sebagai anak perempuan saya harus bisa menyalakan api tungku buat memasak.

Ga nyambung ya? Tapi ini fakta, entahlah mungkin hanya orang tua saya. Tapi ini menggambarkan bahwa memasak pake kayu bakar adalah satu-satunya cara saat itu. Tak ada alternatif lain.

Seiring waktu berjalan. Masuklah sosialiasi kompor minyak tanah. Meski saat itu kayu pun mulai melangka tapi tidak serta merta para ibu saat itu mau mengganti tungkunya dengan kompor minyak.

Hei di sana kemarin orang pake kompor meledak. Susah kalo kita disini kehabisan minyaknya mau cari kemana. Mending pake kayu, rasa masakan lebih enak ketimbang pake kompor minyak.

Itu sebagian dari puluhan atau bahkan ratusan kalimat penolakan para ibu yang ga mau pake kompor minyak. Tapi lama kelamaan opini itu terkalahkan.

Nah iyakan lebih simpel pake kompor, ga kotor lagi dapur kita. Panci-panci bisa tetap kinclong. Lebih murah beli minyak ketimbang beli kayu. Dan akhirnya hampir punah penggunaan tungku kayu.

Begitu juga saat awal-awal penggunaan kompor gas. Awalnya banyak yang menentang, menolak bahkan saat dibagikan kompor dan tabung gratis banyak yang ga mau. Ada juga yang malah dijual lagi. Kenapa?

Ngeri, takut meledak. Enakan pake kompor minyak. Tapi itu pun tak lama. Dan akhirnya seiring waktu, fakta membuktikan dengan kompor gas memasak lebih efektif dan efisien.

Maka dengan sadar para ibu berpindah ke kompor gas. Dan begitlah seterusnya. Ketika ada tawaran yang lebih baik maka lambat laun manusia pasti akan memilihnya. Itu fitrah, alamiah!

Jika demikian apakah perlu untuk menanyakan "DIMANAKAH LETAKNYA KAYU BAKAR?"

Dan faktanya memang tak ada yang menanyakan. Karena yang terpenting adalah tugas para ibu untuk memasak bisa tetap berjalan bahkan bisa lebih baik.

Lalu kenapa harus ribut menanyakan dimana NKRI saat KHILAFAH tegak. Padahal khilafah menjamin persatuan bahkan kesejahteraan, keamanan dan kemuliaan bagi semua. Kenapa mesti menolak jika dibawa pada kondisi yang lebih baik??


#KhilafahAjaranIslam
#StopKriminalisasiUlamadanIslam

Wati Umi Diwanti, 13.06.2017