Home Catatan Harian Di Penjara Tak Selalu Hina
Di Penjara Tak Selalu Hina
By Umi Diwanti At April 24, 2018 0
Keduakalinya masuk penjara. Eits, jangan salah, saya cuma nengok kerabat yang kebetulan mendapat musibah.
Pertama kali adalah kasus pembunuhan. Sebenarnya beliau hanya membela diri. Beliau yang awalnya mau dibunuh. Namun berhasil melawan dan lawan terbunuh.
Kali ini beda lagi. Beliau korban fitnah. Ada bawahan beliua berlaku sewenang-wenang pada masyarakat. Saat tercyduk, pelaku menyeret nama beliau demi meringankan hukumannya.
Saat awal tatap muka dipenjara, kami saling meneteskan air mata. Tak menduga berjumpa di penjara. Beliaupun berkisah tentang kasusnya. Namun di akhir kisah beliau justru terlihat bahagia.
"Di sini aku kada napa-napa digawi. Kada pang mun marasa pa a'alimnya. Di sini aku kawa mangaji wan sambahyang salapahnya. Asa kaya di Makah bahari."
Masya Allah. Maka benarlah perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
"Memangnya apa yang dilakukan oleh para tiran itu padaku?
Surgaku ada di dalam hatiku, tiada pernah ia meninggalkan diriku.
Jika mereka memenjarakan aku, itulah ia rehat bagiku.
Jika mereka mengusirku, itulah rihlah, wisata yang indah.
Jika mereka membunuhku, itlah citaku: menemui Rabbku dalam syahadah."
Maka apakah lagi yang kita takuti wahai penerus perjuangan Nabi? Sungguh! Mengemban kebenaran itulah kebahagiaan hakiki bagi para pejuang sejati.
-Wati Umi Diwanti-
Mtp, 24.04.18
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar